Dalam Rangka Temu Kadang di Padepokan SH Terate, Minggu 8 April 2012
>>Baca Juga Ki Ngabei Soerodiwirjo
Padepokan Psht Madiun |
>>Baca Juga Ki Ngabei Soerodiwirjo
Assalamualaikum wr wb.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan
bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa berkumpul di sini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Menghadapi situasi dan kondisi yang berlangsung sekarang ini. Saya selaku Ketua Umum Setia Hati Terate mengingatkan kepada saudara sekalian, untuk tidak keluar dari alur ajaran Setia Hati Terate. Yakni, ajaran budi luhur yang berangkat dari hati yang bersih, tulus dan jujur. Dan dengan kejujuran, ketulusan dan keikhlasan hati itu pula mari kita bersama-sama membangun persaudaran di tengah-tengah kehidupan umat manusia, khususnya Keluarga Besar Setia Hati Terate.
Berangkat dari misi suci mengemban amanat budi luhur itu pula, sebagai Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, saya sudah mengambil kebijakan, baik kebijakan khusus yang diberlakukan untuk intern Setia Hati Terate, maupun mengembangkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan di luar Setia Hati Terate.
Kebijakan intern di tubuh Setia Hati Terate, saudara bisa lihat dengan mata kepala sendiri, terutama pada program penyiapan sarana dan prasarana phisik (tata lahir). Alhamdulillah sepanjang jadi Ketua Umum Setia Hati Terate, saya sudah mewujudkan mimpi yang sudah lama saya gadhang-gdahang. Yakni membangun Padepokan lengkap dengan sarana dan prasarana pendukungnya.
Dan bangunan phisik Padepokan Agung Setia Hati Terate, alhamdulillah sudah terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bahkan di balik bangunan yang bisa saudara lihat ini, sesungguhnya saya selipkan ajaran perjalanan hidup manusia seutuhnya. Yakni konsep filosofi perjalanan hidup manusia yang terformat dalam tata lahir dan tata batin.
Mengacu pada pola konsentris dan tata ruang, Padepokan Agung SH Terate dibangun di atas tanah seluas 13.700 m2, berlokasi di Jl. Merak Nambangan Kidul, Kota Madiun. Jika ditempuh dari Alun-Alun Kota Madiun, berjarak sekitar 3 Km, arah selatan, melewati Jl. Agus Salim dan Jl. Trunojoyo terus belok ke kanan masuk ke Jl. Merak. Titik pusat lokasi padepokan, berjarak sekitar 500 meter dari gerbang masuk pertigaan Jl. Merak – Jl.Trunojoyo.
Padepokan Agung SH Terate mulai dibangun tahun 1997, dan terus berlanjut hampir selama 14 tahun. Saya sebagai Ketua Umum SH Terate sebenarnya sudah lama berniat mewujudkan gagasan pembangunan padepokan ini. Pola konsentris dan tata ruang Padepokan Agung ini, juga saya renungkan selama belasan tahun.
Pola konsentris dan tata ruang Padepokan Agung SH Terate terbagi menjadi empat komplek atau empat lapis.
1.Komplek Pertama : Sasana Krida Wiratama.
2.Komplek Kedua : Halaman dan Taman (Sasana Enggar Ati).
3.Komplek Ketiga : Pendopo Padepokan Agung SH Terate
4.Komplek Keempat : GOR atau gedung serba guna
Makna filosofi kontruksi empat komplek atau empat lapis kontruksi ini, melambangkan cikal bakal manusia. Yakni, manusia dibuat dari empat unsur alam. Bumi, udara, air, dan unsur api.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Filosofi Padepokan Agung SH Terate
Lapis pertama kontruksi Padepokan Agung SH Terate adalah Komplek Sasana Krida Wiratama. Lapis pertama ini terdiri dari dua buah pintu gerbang (Gapura Kembar), arena parkir kendaraan dan Sasana Krida Wiratama.
Gapura Kembar sebagai pintu gerbang masuk Padepokan merupakan lambang hukum keseimbangan alam, yang selalu terdiri dari dua sisi. Misalnya, ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada kaya ada miskin, ada sedih ada bahagia.
Pusat kontruksi di lapis pertama ini, adalah Sasana Krida Wiratama. Bangunan ini berbentuk arena tanding yang di salah satu sisinya (sebelah selatan) terdapat undagan berfungsi sebagai tempat duduk. Di sisi barat dan timur terdapat tugu sakembaran, sebagai pintu gerbang masuk arena. Sementara di sebelah utara terdapat undag sitinggil atau panggung bersusun beratap bangunan berarsitektur Joglo.
Sasana Krida Wiratama berfungsi sebagai arena tanding pendekar SH Terate. Atau arena gladi (wahana evaluasi) ketangkasan olah jurus (pebo), setelah pendekar SH Terate belajar pencak silat selama tenggang waktu yang telah ditentukan. Arena ini difungsikan untuk menggelar pertandingan pencak silat antar pendekar SH Terate (SH Terate Cup). Di arena ini pula digelar even paling bergengsi SH Terate, bertajuk Adu Bebas Profesional memperebutkan Sabuk Emas SH Terate.
Pada saat digelar pertandingan pencak silat, tepat di tengah-tengah arena didirikan panggung gladi tanding, berbentuk ring segi enam. Ketinggian panggung, sekitar setengah meter dari lantai.
Awalnya, di lokasi arena tanding dibangun parit berbentuk segi empat, mengelilingi pusat arena. Parit itu berfungsi sebagai standardisasi penentu kalah menang dalam even Adu Bebas. Bagi pendekar yang tercecar lawan dan jatuh terjebur parit berisi air, maka dia dinyatakan kalah. Namun, karena pertimbangan faktor keselamatan dan keamanan pesilat yang berlaga, parit itu akhirnya ditutup dan sekarang kontruksi pusat arena tanding dibuat datar.
Sejak dibangun, ratusan pendekar SH Terate telah menunjukkan ketangkasannya dalam olah kanugaran di tempat ini. Krida Wiratama juga telah melahirkan puluhan pesilat pilih tanding yang berhasil meraih prestasi di pertandingan pencak silat di luar even SH Terate. Misalnya, menjuarai even pencak silat tingkat regional, nasional maupun internasional.
Sedangkan, undag panggung beratap Joglo, difungsikan untuk menggelar acara pertunjukkan bernuansa seni dan hiburan. Misalnya permainan tunggal, permainan ganda maupun jurus beregu.
Di panggung itu pula setiap tahun, SH Terate menggelar pertunjukkan wayang kulit untuk memeriahkan acara tasyakuran warga baru. Pagelaran wayang kulit dengan mengundang dalang ternama ini diproyeksikan untuk melestarikan budaya peninggalan leluhur, disamping memberikan hiburan berisi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat luas.
Sementara, sebagai pendukung Sasana Krida Wiratama di sisi kanan panggung, terdapat ruang ganti, di sisi kiri dibangun ruang sekretariat. Mengapit arena tanding kiri dan kanan, ada halaman kosong cukup luas, difungsikan sebagai arena parkir kendaraan.
Makna filosofi Padepokan Agung Setia Hati Terate ini sekarang sedang saya coba bukukan. Semoga dalam waktu dekat bisa dicetak dan bisa saudara baca dan pelajari.
Selain itu, Setia Hati Terate juga sudah menyiapkan prasarana lain berupa penginapan atau hotel. Selain untuk Keluarga Besar Setia Hati Terate, penginapan itu juga diperuntukkan untuk umum. Kemudian, jika saudara lapar, Setia Hati Terate telah membuka Depot SH Terate. Untuk mensejahtarakan anggota, kita dirikan Koperasi Terate Manunggal.
Tak berhenti sampai di situ, mendukung program wajib belajar, demi ikut mencerdaskan bangsa, Setia Hati Terate juga mendirikan lembaga pendidikan formal berupa SMA Kusuma Terate. Sedangkan, untuk melengkapi keberadaan kita sebagai mahluk Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Setia Hati Terate membangun sebuah Masjid Umar Al Faroq, berlokasi di samping Padepokan Agung Setia Hati Terate ini.
Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan membangun Pusat Pendidikan dan pelatihan Pecak Silat Setia Hati Terate. Lahannya seluas 1 hektare sudah tersedia, di depan agak kesamping barat Padepokan Setia Hati Terate.
Di bidang kesehatan warga, Setia Hati Terate Pusat Madiun akan membangun klinik SH Terate. Kemudian, karena kita sadar bahwa manusia hidup itu pasti akan mati, karena kita sadar bahwa kematian itu hukumnya wajib bagi makhluk hidup, saya sudah mulai menyiapkan sarana dan prasarana untuk sangune pati. Baik untuk intern Keluarga Besar SH Terate maupun untuk masyarakat.
Untuk intern Keluarga Besar Setia Hati Terate, saya sudah siapkan lahan khusus yang dimanfaatkan untuk makam. Sedangkan untuk masyarakat, sejalan dengan dharma kemanusiaan, Setia Hati Terate telah menyiapkan armada (mobil) ambulan dan mobil jenazah. Armada ini diperuntukkan masyarakat umum. Siapa saja bisa meminjam dan memakainya tanpa dipungut biaya alias gratis.
Semua kebijakan yang telah kami lahirkan dan jalankan ini, pada prinsipnya mengacu pada proses perjalanan hidup manusia. Yakni, manusia yang tidak hanya berfikir terus menerus mencari pemenuhan kehidupan ragawi (sangune urip), tapi juga sadar untuk berfikir sangune pati.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya banggakan Mempertahankan martabat dan harga diri dalam hidup ini memang harus kita perjuangkan. Tapi dalam mempertahankan harga diri dan martabat ini, kita juga harus berfikir kepentingan orang lain. Karena di samping kita masih banyak orang lain yang memiliki kepentingan sama dengan kita.
Dari dulu Setia Hati Terate maunya disanjung dan dihargai. Nah, sekarang sudah saatnya kita menyanjung dan menghargai orang lain. Mari kita bersama-sama berlomba untuk menyenangkan orang lain. Membahagiakan sesama. Gawe seneng marang sakpadha-padhane tumitah. Sebab, sopo kang bisa gawe seneng marang wong liyo, mangko wong itu bakal disenengi Gustine. Pelajaran ini sudah saya pasang di Padepokan Setia Hati Terate. Bunyinya, “Ojo Sok Gawe Ala Ing Liyan, Apa Alane Gawe Seneng Ing Liyan.”
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Mari kita jadikan malam temu kadang ini sebagai wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negativ dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Pada sambutan saya di pengseahan warga baru bulan Muharram kemarin, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Perlu saya tegaskan, Setia Hati Terate ini dirintis oleh tokoh perjuang Perintis Kemerdekaan. Yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Semula, bernama Setia Hati Seport Club. Kemudian tahun 1942 berubah jadi SH Terate. Dan masuk tahun 1948 berubah jadi organisasi Setia Hati Terate, dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Meski Setia Hati Terate ini sempat berubah-ubah nama, namun pelajaran yang diajarkan kepada warganya sama. Bersumber pada ajaran Setia Hati (SH). Karena Ki Hadjar Hardjo Oetomo memang murid dari Ki Ageng Soera Diwirjo (pendiri SH). Artinya, pelajaran jurusnya dari dulu sama. Tidak pernah berubah.
Masuk tahun 1956, muncul tokoh Setia Hati Terate, bernama Pak Irsyad. Beliau adalah pendekar Setia Hati Terate yang menguasai teknik bela diri. Pada saat Pak Irsyad menjadi Ketua Setia Hati Terate inilah tercipta senam dari senam I (satu) hingga 90 (embilan puluh). Kemudian, ada penyempurnaan efektifitas garakan dalam jurus. Misalnya, pukulan mbandul dirubah jadi swing. Tapi perubahan ini tidak bergeser dari gerakan dasar jurus yang asli. Gerakan jurusnya dari dulu sampai sekarang masih tetap sama.
Penggalian afektivitas gerak dalam jurus Setia Hati Terate ini, dipertahankan saat siswa Pak Isyad, yakni alm, Mas Imam Koesoepangat mulai tampil memimpin Setia Hati Terate. Saya sendiri merupakan siswa pertama dari Mas Imam. Jadi saya tahu persis. Dan, sejak Pak Irsyad menyempurnakan gerakan, mencipta senam, dari dulu tidak ada warga yang mempersoalkan. Karena mereka paham, secara prinsip gerakannya sama.
Tapi belakangan ini, saya tidak habis fikir, di kalangan kadang Setia Hati Terate sendiri mulai muncul friksi yang mempersoalkan antara jurus lama dan jurus baru. Saya tegaskan, tidak ada istilah jurus lama dan jurus baru di Setia Hati Terate. Tidak ada istilah perubagan jurus di Setia Hati Terate. Dari dulu pelajaran jurus Setia Hati Terate, sama.
Saya tidak ingin friksi ini terus berkembang. Mari kita sudahi sampai di sini. Saya tidak ingin kadang Setia Hati Terate ngelek-ngelek Setia Hati Terate. Saya ingin kadang Setia Hati Terate guyub rukun.
Yang patut dicatat pula, pada tahun 1963, Setia Hati Terate berhasil menciptakan Mars SH Terate. Lagu itu diciptakan oleh Mas Imam dan aransmennya diciptakan oleh Adi Yasco. Mars SH Terate ini pertama kalai dikumandangkan dalam acara Pagelaran Keseniah Setia Hati Terate di Gedung Basuki, Jalan Sulawesi Madiun.
Terakhir, didikan Setia Hati Terate sebenarnya membangun jiwa patriot. Membangun jiwa pemimpin. Setia Hati Terate mendidik warganya untuk jadi pemimpin yang memegang teguh ajaran Hasta Brata. Rela memberi makan warga yang kelaparan, melindungi dan membuat ketentraman di masyarakat dan setiap saat berani tampil ke depan untuk menbela kebenaran.
Karena itu, saudara saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai, sudah saatnya sekarang ini warga Setia Hati Terate berani tampil ke depan menjadi pemimpin masyarakat. Konsekuensi dari niat luhur ini, saya perlu hibau dan sarankan, jika ada saudara kita Keluarga Besar Setia Hati Terate yang macung (maju ikut jadi kontestan) dalam pemilihan kepala desa (Pilkades), Pemilihan Kepada Daerah (Pilbup atau Pilwalkot), Pemilihan Gubernur, hingga macung dalam Pemilihan Presiden RI, tidak ada kata lain, kecuali mari kita dukung dan pilih bersama-sama.
Pernyataan ini perlu saya kumandangkan dengan satu tujuan menjaga keutuhan Keluarga Besar Setia Hati Terate. Soal kalah menang, yakinlah itu urusan Allah SWT. Ibaratnya, martabat kita tetap akan terjaga dan diperhitungkan jika kita bersatu baik menang atau kalah. Sebaliknya, kita tak lagi diperhitungkan jika bercerai berai. Apalagi, pilihan kita kalah.
Sejalan itu, bagi saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate, yang karena suatu alasan tertentu punya pilihan berbeda, tolong besikaplah diam dan jangan tunjukkan kalau saudara berseberangan dengan saudara-saudara yang lain.
Akhirnya, sebelum mengakhiri fatwa saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA, KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan
bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa berkumpul di sini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Menghadapi situasi dan kondisi yang berlangsung sekarang ini. Saya selaku Ketua Umum Setia Hati Terate mengingatkan kepada saudara sekalian, untuk tidak keluar dari alur ajaran Setia Hati Terate. Yakni, ajaran budi luhur yang berangkat dari hati yang bersih, tulus dan jujur. Dan dengan kejujuran, ketulusan dan keikhlasan hati itu pula mari kita bersama-sama membangun persaudaran di tengah-tengah kehidupan umat manusia, khususnya Keluarga Besar Setia Hati Terate.
Berangkat dari misi suci mengemban amanat budi luhur itu pula, sebagai Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, saya sudah mengambil kebijakan, baik kebijakan khusus yang diberlakukan untuk intern Setia Hati Terate, maupun mengembangkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan di luar Setia Hati Terate.
Kebijakan intern di tubuh Setia Hati Terate, saudara bisa lihat dengan mata kepala sendiri, terutama pada program penyiapan sarana dan prasarana phisik (tata lahir). Alhamdulillah sepanjang jadi Ketua Umum Setia Hati Terate, saya sudah mewujudkan mimpi yang sudah lama saya gadhang-gdahang. Yakni membangun Padepokan lengkap dengan sarana dan prasarana pendukungnya.
Dan bangunan phisik Padepokan Agung Setia Hati Terate, alhamdulillah sudah terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bahkan di balik bangunan yang bisa saudara lihat ini, sesungguhnya saya selipkan ajaran perjalanan hidup manusia seutuhnya. Yakni konsep filosofi perjalanan hidup manusia yang terformat dalam tata lahir dan tata batin.
Mengacu pada pola konsentris dan tata ruang, Padepokan Agung SH Terate dibangun di atas tanah seluas 13.700 m2, berlokasi di Jl. Merak Nambangan Kidul, Kota Madiun. Jika ditempuh dari Alun-Alun Kota Madiun, berjarak sekitar 3 Km, arah selatan, melewati Jl. Agus Salim dan Jl. Trunojoyo terus belok ke kanan masuk ke Jl. Merak. Titik pusat lokasi padepokan, berjarak sekitar 500 meter dari gerbang masuk pertigaan Jl. Merak – Jl.Trunojoyo.
Padepokan Agung SH Terate mulai dibangun tahun 1997, dan terus berlanjut hampir selama 14 tahun. Saya sebagai Ketua Umum SH Terate sebenarnya sudah lama berniat mewujudkan gagasan pembangunan padepokan ini. Pola konsentris dan tata ruang Padepokan Agung ini, juga saya renungkan selama belasan tahun.
Pola konsentris dan tata ruang Padepokan Agung SH Terate terbagi menjadi empat komplek atau empat lapis.
1.Komplek Pertama : Sasana Krida Wiratama.
2.Komplek Kedua : Halaman dan Taman (Sasana Enggar Ati).
3.Komplek Ketiga : Pendopo Padepokan Agung SH Terate
4.Komplek Keempat : GOR atau gedung serba guna
Makna filosofi kontruksi empat komplek atau empat lapis kontruksi ini, melambangkan cikal bakal manusia. Yakni, manusia dibuat dari empat unsur alam. Bumi, udara, air, dan unsur api.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Filosofi Padepokan Agung SH Terate
Lapis pertama kontruksi Padepokan Agung SH Terate adalah Komplek Sasana Krida Wiratama. Lapis pertama ini terdiri dari dua buah pintu gerbang (Gapura Kembar), arena parkir kendaraan dan Sasana Krida Wiratama.
Gapura Kembar sebagai pintu gerbang masuk Padepokan merupakan lambang hukum keseimbangan alam, yang selalu terdiri dari dua sisi. Misalnya, ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada kaya ada miskin, ada sedih ada bahagia.
Pusat kontruksi di lapis pertama ini, adalah Sasana Krida Wiratama. Bangunan ini berbentuk arena tanding yang di salah satu sisinya (sebelah selatan) terdapat undagan berfungsi sebagai tempat duduk. Di sisi barat dan timur terdapat tugu sakembaran, sebagai pintu gerbang masuk arena. Sementara di sebelah utara terdapat undag sitinggil atau panggung bersusun beratap bangunan berarsitektur Joglo.
Sasana Krida Wiratama berfungsi sebagai arena tanding pendekar SH Terate. Atau arena gladi (wahana evaluasi) ketangkasan olah jurus (pebo), setelah pendekar SH Terate belajar pencak silat selama tenggang waktu yang telah ditentukan. Arena ini difungsikan untuk menggelar pertandingan pencak silat antar pendekar SH Terate (SH Terate Cup). Di arena ini pula digelar even paling bergengsi SH Terate, bertajuk Adu Bebas Profesional memperebutkan Sabuk Emas SH Terate.
Pada saat digelar pertandingan pencak silat, tepat di tengah-tengah arena didirikan panggung gladi tanding, berbentuk ring segi enam. Ketinggian panggung, sekitar setengah meter dari lantai.
Awalnya, di lokasi arena tanding dibangun parit berbentuk segi empat, mengelilingi pusat arena. Parit itu berfungsi sebagai standardisasi penentu kalah menang dalam even Adu Bebas. Bagi pendekar yang tercecar lawan dan jatuh terjebur parit berisi air, maka dia dinyatakan kalah. Namun, karena pertimbangan faktor keselamatan dan keamanan pesilat yang berlaga, parit itu akhirnya ditutup dan sekarang kontruksi pusat arena tanding dibuat datar.
Sejak dibangun, ratusan pendekar SH Terate telah menunjukkan ketangkasannya dalam olah kanugaran di tempat ini. Krida Wiratama juga telah melahirkan puluhan pesilat pilih tanding yang berhasil meraih prestasi di pertandingan pencak silat di luar even SH Terate. Misalnya, menjuarai even pencak silat tingkat regional, nasional maupun internasional.
Sedangkan, undag panggung beratap Joglo, difungsikan untuk menggelar acara pertunjukkan bernuansa seni dan hiburan. Misalnya permainan tunggal, permainan ganda maupun jurus beregu.
Di panggung itu pula setiap tahun, SH Terate menggelar pertunjukkan wayang kulit untuk memeriahkan acara tasyakuran warga baru. Pagelaran wayang kulit dengan mengundang dalang ternama ini diproyeksikan untuk melestarikan budaya peninggalan leluhur, disamping memberikan hiburan berisi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat luas.
Sementara, sebagai pendukung Sasana Krida Wiratama di sisi kanan panggung, terdapat ruang ganti, di sisi kiri dibangun ruang sekretariat. Mengapit arena tanding kiri dan kanan, ada halaman kosong cukup luas, difungsikan sebagai arena parkir kendaraan.
Makna filosofi Padepokan Agung Setia Hati Terate ini sekarang sedang saya coba bukukan. Semoga dalam waktu dekat bisa dicetak dan bisa saudara baca dan pelajari.
Selain itu, Setia Hati Terate juga sudah menyiapkan prasarana lain berupa penginapan atau hotel. Selain untuk Keluarga Besar Setia Hati Terate, penginapan itu juga diperuntukkan untuk umum. Kemudian, jika saudara lapar, Setia Hati Terate telah membuka Depot SH Terate. Untuk mensejahtarakan anggota, kita dirikan Koperasi Terate Manunggal.
Tak berhenti sampai di situ, mendukung program wajib belajar, demi ikut mencerdaskan bangsa, Setia Hati Terate juga mendirikan lembaga pendidikan formal berupa SMA Kusuma Terate. Sedangkan, untuk melengkapi keberadaan kita sebagai mahluk Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Setia Hati Terate membangun sebuah Masjid Umar Al Faroq, berlokasi di samping Padepokan Agung Setia Hati Terate ini.
Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan membangun Pusat Pendidikan dan pelatihan Pecak Silat Setia Hati Terate. Lahannya seluas 1 hektare sudah tersedia, di depan agak kesamping barat Padepokan Setia Hati Terate.
Di bidang kesehatan warga, Setia Hati Terate Pusat Madiun akan membangun klinik SH Terate. Kemudian, karena kita sadar bahwa manusia hidup itu pasti akan mati, karena kita sadar bahwa kematian itu hukumnya wajib bagi makhluk hidup, saya sudah mulai menyiapkan sarana dan prasarana untuk sangune pati. Baik untuk intern Keluarga Besar SH Terate maupun untuk masyarakat.
Untuk intern Keluarga Besar Setia Hati Terate, saya sudah siapkan lahan khusus yang dimanfaatkan untuk makam. Sedangkan untuk masyarakat, sejalan dengan dharma kemanusiaan, Setia Hati Terate telah menyiapkan armada (mobil) ambulan dan mobil jenazah. Armada ini diperuntukkan masyarakat umum. Siapa saja bisa meminjam dan memakainya tanpa dipungut biaya alias gratis.
Semua kebijakan yang telah kami lahirkan dan jalankan ini, pada prinsipnya mengacu pada proses perjalanan hidup manusia. Yakni, manusia yang tidak hanya berfikir terus menerus mencari pemenuhan kehidupan ragawi (sangune urip), tapi juga sadar untuk berfikir sangune pati.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya banggakan Mempertahankan martabat dan harga diri dalam hidup ini memang harus kita perjuangkan. Tapi dalam mempertahankan harga diri dan martabat ini, kita juga harus berfikir kepentingan orang lain. Karena di samping kita masih banyak orang lain yang memiliki kepentingan sama dengan kita.
Dari dulu Setia Hati Terate maunya disanjung dan dihargai. Nah, sekarang sudah saatnya kita menyanjung dan menghargai orang lain. Mari kita bersama-sama berlomba untuk menyenangkan orang lain. Membahagiakan sesama. Gawe seneng marang sakpadha-padhane tumitah. Sebab, sopo kang bisa gawe seneng marang wong liyo, mangko wong itu bakal disenengi Gustine. Pelajaran ini sudah saya pasang di Padepokan Setia Hati Terate. Bunyinya, “Ojo Sok Gawe Ala Ing Liyan, Apa Alane Gawe Seneng Ing Liyan.”
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Mari kita jadikan malam temu kadang ini sebagai wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negativ dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Pada sambutan saya di pengseahan warga baru bulan Muharram kemarin, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Perlu saya tegaskan, Setia Hati Terate ini dirintis oleh tokoh perjuang Perintis Kemerdekaan. Yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Semula, bernama Setia Hati Seport Club. Kemudian tahun 1942 berubah jadi SH Terate. Dan masuk tahun 1948 berubah jadi organisasi Setia Hati Terate, dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Meski Setia Hati Terate ini sempat berubah-ubah nama, namun pelajaran yang diajarkan kepada warganya sama. Bersumber pada ajaran Setia Hati (SH). Karena Ki Hadjar Hardjo Oetomo memang murid dari Ki Ageng Soera Diwirjo (pendiri SH). Artinya, pelajaran jurusnya dari dulu sama. Tidak pernah berubah.
Masuk tahun 1956, muncul tokoh Setia Hati Terate, bernama Pak Irsyad. Beliau adalah pendekar Setia Hati Terate yang menguasai teknik bela diri. Pada saat Pak Irsyad menjadi Ketua Setia Hati Terate inilah tercipta senam dari senam I (satu) hingga 90 (embilan puluh). Kemudian, ada penyempurnaan efektifitas garakan dalam jurus. Misalnya, pukulan mbandul dirubah jadi swing. Tapi perubahan ini tidak bergeser dari gerakan dasar jurus yang asli. Gerakan jurusnya dari dulu sampai sekarang masih tetap sama.
Penggalian afektivitas gerak dalam jurus Setia Hati Terate ini, dipertahankan saat siswa Pak Isyad, yakni alm, Mas Imam Koesoepangat mulai tampil memimpin Setia Hati Terate. Saya sendiri merupakan siswa pertama dari Mas Imam. Jadi saya tahu persis. Dan, sejak Pak Irsyad menyempurnakan gerakan, mencipta senam, dari dulu tidak ada warga yang mempersoalkan. Karena mereka paham, secara prinsip gerakannya sama.
Tapi belakangan ini, saya tidak habis fikir, di kalangan kadang Setia Hati Terate sendiri mulai muncul friksi yang mempersoalkan antara jurus lama dan jurus baru. Saya tegaskan, tidak ada istilah jurus lama dan jurus baru di Setia Hati Terate. Tidak ada istilah perubagan jurus di Setia Hati Terate. Dari dulu pelajaran jurus Setia Hati Terate, sama.
Saya tidak ingin friksi ini terus berkembang. Mari kita sudahi sampai di sini. Saya tidak ingin kadang Setia Hati Terate ngelek-ngelek Setia Hati Terate. Saya ingin kadang Setia Hati Terate guyub rukun.
Yang patut dicatat pula, pada tahun 1963, Setia Hati Terate berhasil menciptakan Mars SH Terate. Lagu itu diciptakan oleh Mas Imam dan aransmennya diciptakan oleh Adi Yasco. Mars SH Terate ini pertama kalai dikumandangkan dalam acara Pagelaran Keseniah Setia Hati Terate di Gedung Basuki, Jalan Sulawesi Madiun.
Terakhir, didikan Setia Hati Terate sebenarnya membangun jiwa patriot. Membangun jiwa pemimpin. Setia Hati Terate mendidik warganya untuk jadi pemimpin yang memegang teguh ajaran Hasta Brata. Rela memberi makan warga yang kelaparan, melindungi dan membuat ketentraman di masyarakat dan setiap saat berani tampil ke depan untuk menbela kebenaran.
Karena itu, saudara saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai, sudah saatnya sekarang ini warga Setia Hati Terate berani tampil ke depan menjadi pemimpin masyarakat. Konsekuensi dari niat luhur ini, saya perlu hibau dan sarankan, jika ada saudara kita Keluarga Besar Setia Hati Terate yang macung (maju ikut jadi kontestan) dalam pemilihan kepala desa (Pilkades), Pemilihan Kepada Daerah (Pilbup atau Pilwalkot), Pemilihan Gubernur, hingga macung dalam Pemilihan Presiden RI, tidak ada kata lain, kecuali mari kita dukung dan pilih bersama-sama.
Pernyataan ini perlu saya kumandangkan dengan satu tujuan menjaga keutuhan Keluarga Besar Setia Hati Terate. Soal kalah menang, yakinlah itu urusan Allah SWT. Ibaratnya, martabat kita tetap akan terjaga dan diperhitungkan jika kita bersatu baik menang atau kalah. Sebaliknya, kita tak lagi diperhitungkan jika bercerai berai. Apalagi, pilihan kita kalah.
Sejalan itu, bagi saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate, yang karena suatu alasan tertentu punya pilihan berbeda, tolong besikaplah diam dan jangan tunjukkan kalau saudara berseberangan dengan saudara-saudara yang lain.
Akhirnya, sebelum mengakhiri fatwa saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA, KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E