SEJARAH ALASAN SH TIDAK BOLEH BERPOLITIK PRAKTIS.
larangan tertulis dan normatif tentang larangan SH
berafiliasi dengan gerakan politik manapun dimulai pada era tahun 1960 - 1965
dimana suhu politik tanah air kala itu sangat panas antara kubu komunis dengan
kubu nasionalis & islam.
Di SH Terate antara tahun tahun politik tersebut
dikarenakan pengaruh ideologi yang kuat juga terjadi perpecahan antar saudara banyak pengurus
sepuh SH Terate yang tidak aktif atau bahkan mengundurkan diri dari organisasi
hingga puncaknya adalah peristiwa G30S/PKI, sementara di Winongo ditahun yang
sama juga terjadi hal yang sama di mana banyak saudara tua meninggal.
Sebulan
setelah pemberontakan PKI pada 15 Oktober Bpk RDH Soewarno ditugaskan untuk
menghalau pengaruh ideologi dan sebagai Hankam beliau mengkader dan mewadahi
saudara saudara di Winongo dalam SH Winongo Tunas Muda.
Sejak peristiwa kelam
tersebut SH Terate vacum/ tidak berkegiatan sementara dikarenakan banyak sesepuh yang hilang, ditahan atau meninggal dunia
(semoga Allah menerima disisinya) hingga tanggal 11 Agustus 1966 digelar rapat
pengurus pusat SH Terate di Madiun untuk menyelamatkan SH Terate. dengan hasil
keluarlah SURAT INTRUKSI 006/Sec/SHT/66 yang ditandatangani Ketua I SH Terate
Soetomo Mangkoedjojo dan Sekretaris R. Koeswanto BA dengan salah satu hasilnya
adalah SH Terate bersikap NETRAL dan membebaskan diri dari kepentingan POLITIK
PRAKTIS.
0 Komentar